Experiential Learning atau Pembelajaran Berbasis Pengalaman adalah metode pembelajaran yang menekankan pada tantangan dan pengalaman yang diikuti dengan refleksi hasil pembelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut. EL bukan semata-mata belajar dari pengalaman, tapi sebuah pembelajaran yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar.

Experience is not necessarily Experiential.

Tantangan dan Pengalaman yang dapat digunakan dalam EL sangat beragam, mulai dari aktivitas Outdoor, permainan, simulasi bisnis, hingga praktek nyata materi pembelajaran membuat penerapan metode EL sangat beragam dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan lingkup penyedia layanan EL yang sangat beragam dan dapat diterapkan di banyak aktivitas pembelajaran.

Ragam penerapan metode EL yang sangat luas membuat praktisi dan penyedia layanan EL dapat bebas berkreasi dalam merancang program pembelajaran dengan metode EL. Praktisi yang menggunakan metode EL juga bervariasi mulai dari Guru, Fasilitator Outbound, Camp Counselor, Corporate Team Builder, Challenge Course Practitioners, Environmental Educator,  Guides, Instruktur, Coaches, dan lain lain.

Metode EL juga dapat diterapkan di berbagai setting pembelajaran dan disiplin ilmu. Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan non-formal, Outdoor based learning, Active Learning, Project based education, student centered education dan lain-lain.

Semua penerapan metode EL tersebut harus didasari oleh prinsip-prinsip berikut :

  • Pemilihan aktivitas dan pengalaman yang direfleksikan harus dipilih secara hati-hati sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  • Pengalaman dibuat secara terstruktur untuk membuat pembelajar terlibat secara aktif secara fisik, emosional dan intelektual.
  • Hasil pembelajaran tidak dapat diprediksi sangat bergantung pada proses pembelajaran dan refleksi personal pembelajar.
  • Desain pembelajaran metode EL termasuk kesempatan belajar dari konsekuensi, kesalahan, kegagalan dan kesuksesan.
error: Jangan dicopy ya :D !!